Rabu, 08 Oktober 2008

Masih teringat

Terkadang aku benci setengah mati kepada 'kakakku' tapi terkadang aku kasihan melihatnya. Ia dalam dunia kelam yang hitam putih, sendirian. tak ada teman. kupandangi mukanya yang belagu itu. kulihat dimatanya ia menjerit dalam dunianya itu, menahan sesuatu dari dirinya sendiri.
Sebenarnya ada satu peristiwa yang membuatku berpikir seperti ini, 'ia' akhir-akhir ini suka mengintip keadaan kami. ketika aku, ayahku, ibuku, dan kakak perempuanku sedang bercengkrama di dalam kamar ortuku, ia mengintip dari balik pintu yang terbuka sedikit. aku merasakan sesuatu saat itu, aku selalu mengerti perasaan orang hanya dari gerak-geriknya. ia sebenarnya ingin kembali berkumpul seperti dulu. dulu waktu ia masih bisa 'ngomong'. tapi seakan ada sesuatu dari dalam dirinya yang mengatakan "jangan" sehingga ia tak mampu berkumpul dengan kita.
Kemarin siang aku tidak pergi sekolah karena masih libur lebaran. aku hanya main playstasion di kamar kakakku yang sudah kembali ke Jogja. aku melihatnya, ia mengintip seperti waktu kami di kamar ortuku. mungkin kalau dia tidak sakit dia akan menyapaku, mengatakan "hai" seperti kakak seumumnya. tapi seperti sebelumnya, ia menutup kembali pintu kamar kakakku itu. dalam hatiku aku ingin menolongnya, tapi apa dayaku. Aku menyapa saja tidak dihiraukan.
Mungkin ia masih dalam masa penyembuhan yang dikatakan syekh akan memakan waktu lama tersebut. ya semoga cepet sembuhlah! Gw capek!